KANJENG IBU PRODUCTION

Mbah Ngajiyo Rilingkito dan Istri

Kanjeng Ibu Production merupakan salah satu wedding organizer¹⁾ di Gunungkidul. Sebenarnya WO ini telah berdiri sejak lama yaitu sejak 1986, hanya saja sering berganti nama hingga terpilihlah nama Kanjeng Ibu sebagai nama saat ini. Awal mula WO ini didirikan oleh Mbah Ngajiyo Rilingkito dan Istrinya Mbah Muryanti, dimana Mbah Mur sebagai perias pengantin nya dan Mbah Ngajiyo sendiri sebagai MC atau dalang manten nya. Jatuh bangun perjalanan Mbah Ngajiyo dan Istri dalam mendirikan WO ini tentu tidaklah mudah, hingga bisa bertahan sampai saat ini.

Awalnya Mbah Ngajiyo dan Mbah Mur mendirikan ini hanya mencakup bidang rias pengantin saja, namun seiring berjalannya waktu, ranah cakupan dari ‘Kanjeng Ibu’ ini menjadi semakin banyak, mulai dari melayani rias pengantin, dekorasi pelaminan, dalang manten, hiburan (campursari, elekton, dll), tenda kursi, sound system, hingga kebutuhan dapur atau catering.

MAKNA DIBALIK RASULAN

Festival Rasulan Gunungkidul

Rasulan atau juga biasa disebut dengan ‘bersik desa’ ini merupakan perayaan bagi masyarakat di Gunungkidul dalam rangka mensyukuri hasil panen pada tiap tahunnya. Dimana didalamnya terdapat berbagai macam rangkaian acara, mulai dari olahraga bola volly, sepak bola, sampe kesenian tradional, semua terangkum menjadi satu dalam acara Rasulan ini. Bahkan ada juga dusun/desa yang merayakan rasulan ini dalam rangkaian acara festival sesuai dengan temanya masing-masing.

LEGENDA YANG TERSELIMUT KABUT

Dijaman serba percepatan ini, identitas suatu kelompok, suku, masyarakat harus tetap dipertahankan. Salah satu cara mempertahankan identitas tersebut yaitu melalui Budaya. Budaya yang merupakan hasil pemikiran murni yang terlahir di tengah masyarakat, inilah yang menjadi benteng pertahanan dari percepatan perubahan kondisi saat ini, yang serba berkiblat pada kebudayaan asing yang terus merongrong kebudayaan asli.

Salah seorang yang tetap mempertahan kebudayaan tersebut hingga saat ini ditengah perkembangan zaman yang semakin maju ini adalah Mbah Ngajiyo Rilingkito. Beliau lahir pada tahun 1960, disebuah desa kecil bernama Dusun Wunut, Sumberwungu, Tepus, Gunungkidul. Sejak kecil beliau sudah bergelut dan diajarkan dengan berbagai jenis kesenian tradisional jawa. Sosok yang sekarang ini sudah berumur 65 tahun tersebut,