Sering kali kita mendengar
ungkapan, "Anak adalah peniru yang ulung, bukan pendengar yang
baik." Ungkapan ini memang benar adanya. Peran orang tua sangat
besar dalam memberikan contoh yang baik dan benar kepada anak-anak mereka.
Sikap, tata krama, dan bahkan masa depan anak sangat dipengaruhi oleh teladan
yang diberikan oleh orang tua.
Orang tua memiliki tanggungjawab besar dalam membentuk karakter anak. Banyak orang tua yang menganggap
anaknya nakal atau durhaka tanpa menyadari bahwa perilaku tersebut mungkin
dipengaruhi oleh kurangnya teladan yang baik dari mereka sendiri. Anak-anak
belajar dengan meniru apa yang mereka lihat, bukan hanya mendengarkan apa yang
mereka dengar. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk menunjukkan
sikap yang baik, penuh hormat, dan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana dengan Lingkungan?
Tentu, lingkungan diluar
keluarga juga berperan dalam pembentukan karakter anak. Namun, jika orang tua
berhasil menanamkan pondasi dasar yang kuat, pengaruh lingkungan luar tidak
akan mudah mengubah karakter dasar anak. Anak yang dibekali dengan nilai-nilai
kuat dari rumah akan lebih mampu menghadapi tekanan atau pengaruh negatif dari
lingkungan luar.
Setiap anak adalah individu
yang unik, dan pendekatan pengasuhan yang efektif untuk satu anak mungkin tidak
berlaku untuk anak lainnya. Banyak orang tua sering kali membandingkan anak
mereka dengan anak tetangga atau saudara kandung, yang dapat menyebabkan
frustrasi dan rasa rendah diri pada anak. Penting bagi orang tua untuk
mengenali keunikan setiap anak dan menyesuaikan pendekatan pengasuhan sesuai
dengan kebutuhan individu mereka.
Menjadi orang tua adalah
tanggung jawab yang besar. Karakter dan masa depan anak sebagian besar dibentuk
oleh pondasi awal yang diberikan oleh orang tua. Orang tua juga perlu terus
belajar dan beradaptasi untuk menemukan cara terbaik dalam mendidik anak-anak
mereka.
Banyak orang tua beranggapan
bahwa memberikan uang atau materi kepada anak adalah cara menunjukkan kasih
sayang. Namun, yang sebenarnya dibutuhkan anak adalah rasa dihargai, waktu
spesial, dan perhatian. Menghabiskan waktu berkualitas bersama anak, mendengarkan
mereka, dan memberikan dukungan emosional adalah hal-hal yang sangat berharga
dalam membentuk pondasi karakter anak. Dan tentu juga perlu dimasukan variable-variable
yang lain sesuai dengan kondisi keluarga.
Salah satu kesalahpahaman umum
di kalangan orang tua adalah bahwa orang yang lebih muda harus selalu meminta
maaf dan mengalah. Orang tua perlu memberikan contoh bagaimana cara meminta
maaf dan bersikap bijak, terlepas dari usia. Tindakan ini tidak hanya
mengajarkan anak tentang pentingnya tanggung jawab dan kerendahan hati, tetapi
juga menunjukkan bahwa semua orang, termasuk orang dewasa, dapat membuat
kesalahan dan harus berani mengakuinya.
Pertanyaan untuk Orang Tua
Pernahkah Anda, sebagai orang tua, meminta maaf kepada anak Anda atau orang yang lebih muda? Terlepas dari benar atau salahnya situasi, pernahkah Anda memberikan contoh ini? pernahkan kalian menyadari dan merenungkan sudahkah melakukan yang terbaik untuk anak kalian? Sikap meminta maaf dan bersikap bijak adalah pelajaran penting yang dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang bertanggungjawab dan bijaksana.
Yogyakarta, 28 Juli 2024
25HT