Thursday, April 14, 2011

PERBEDAAN TIPE-TIPE PERKEMBANGAN EKONOMI

PEMBANGUNAN EKONOMI (ECONOMICS DEVELOPMENT)

Menurut Todaro (1987) pembangunan harus dipahami sebagai suatu proses berdimensi banyak yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, dan kelembagaan nasional, serta percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan, dan pemberantasan kemiskinan absolut.

Sedangkan menurut (Lincolin Arsyad, 1999) pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita pendududuk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan kelembagaan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan suatu perekonomian di berbagai sektor yang dilakukan oleh negara-negara yang sedang berkembang dengan tujuan meningkatkan produktivitas, pendapatan riil nasional, dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk membangun perekonomian, suatu negara yang sedang berkembang harus memiliki beberapa syarat, antara lain:

  1. Akumulasi Kapital

Akumulasi kapital merupakan tambahan harta atau modal yang berasal dari investasi, sumber daya alam, keuntungan, dll.

  1. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting dalam suatu proses produksi. Tenaga kerja yang digunakan dalam proses pembangunan ekonomi ialah mereka yang mempunyai tingkat pendidikan yang baik serta memiliki tingkat keterampilan atau keahlian yang baik pula.

3. Teknologi

Teknologi merupakan aspek penting dalam pembangunan ekonomi dan produktivitas khususnya. Teknologi tersebut diciptakan oleh tenaga-tenaga yang terdidik untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam produktivitas. Teknologi sebaiknya selalu di up grade karena adanya kompleksitas dari masalah-masalah atau penghambat-penghambat dalam proses produktivitas.

Jika suatu negara yang sedang berkembang telah memiliki syarat-syarat utama tersebut, maka negara tersebut telah siap untuk membangun perekonomiaanya. Tipe-tipe dari pembangunan ekonomi tersebut juga bermacam-macam. Tipe-tipe tersebut antara lain:

  1. Pembangunan Ekonomi secara Spontan

Pembangunan ekonomi ini terjadi secara tidak langsung dalm suatu negara di mana memerlukan proses secara gradual untuk mencapai perumbuhan ekonomi yang signifikan. Sistem-sistem yang ada dalam tipe ini terjadi secara tidak langsung di mana sistem-sistem tersebut tercipta melalui interaksi-inteaksi ekonomi antarpersonal di suatu negara.

  1. Pembangunan Ekonomi yang Didorong

Pembangunan ekonomi ini terjadi karena ada dorongan dari para pemimpin/penguasa. Para pemimpin/penguasa tersebut mengeluarkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang berguna untuk mendorong perekonomian negara mereka. Dalam tipe ini, bisa dikatakan bahwa pemerintah turut ikut campur dalam rangka pembangunan ekonomi namun tidak secara absolut.

  1. Pembangunan Ekonomi yang Dipaksakan

Pembangunan ekonomi ini terjadi karena ada paksaan dari para pemimpin/penguasa. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan harus dipatuhi dan dijalankan oleh pelaku perekonomian (masyarakat). Pemerintah berperan absolut dalam proses pembangunan ekonomi (sentralistis).

Perbedaan Tipe-tipe Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi spontan

Pembangunan ekonomi didorong

Pembangunan ekonomi dipaksakan

ü Sistem ekonomi yang ada terjadi secara tdk langsung/spontan

ü Kurangnya campur tangan pemerintah dalam perekonomian

ü Contoh : Negara-negara barat

ü Peran pemerintah tidak mutlak

ü Pemerintah berperan membuat kebijakan yg mendorong pembangunan dan kemajuan ekonomi

ü Contoh : Jepang

ü Pemerintah memiliki peran yang mutlak sehingga semua kebijakan yg dibuat pemerintah harus dilaksanakan

ü Terdapat ekonomi dualistis

ü Contoh : Rusia

A. Perkembangan Ekonomi Di Negara-negara Barat “Pembangunan Secara Spontan” (Spontaneous Development)

Keadaan ekonomi yang statis pada abad pertengahan, disebabkan oleh faktor-faktor non ekonomi. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang penting, artinya semua penilaian dari lembaga-lembaga sosial adalah dari segi non ekonomi. Produksi dibatasi dan diatur dalam hubunganya dengan kualitas dan harga. Ini disebabkan oleh karena konsumen masih bersifat lokal dan tak dapat diperluas karena tidak tersedianya transportasi yang cukup.

Faktor-faktor yang mendorong perkembangan ekonomi adalah adanya penemuan-penemuan daerah baru setelah adanya anggapan bahwa bumi itu tidak rata. Logam mulia banyak ditemukan di Mexico dan Peru. Hal ini menyebabkan inflasi besar. Perdagangan makin meluas di Eropa, spekulasi besar-besaran terjadi. Keadaan ini merugikan kaum feodal yang mempunyai tanah, karena menerima sewa yang tetap.

Pada mulanya ±2 abad yang lalu, pertama-tama perubahan-perubahan ini sangat lambat. Hal ini karena sukarnya mengubah cara berpikir terutama bagi orang-orang pedalaman. Kemudian setelah perubahan-perubahan mulai tampak, ini terlihat dari makin banyaknya kaum pengusaha. Begitu pula polotik pemerintah menggalakan perubahan.

Salah satu faktor terpenting untuk perkembangan ekonomi yang sangat pesat ialah adanya kemajuan dibidang transportasi. Kapal-kapal besar membuka pasaran di luar daerah dan luar negeri. Keadaan ini menjadikan suatu perekonomian nasional semakin baik dan berakhirlah masalah kesulitan angkutan dari barang-barang yang tadinya tidak dapat di angkut karena ongkos yang cukup mahal dan faktor dari bobot barang tersebut. Jadi, transportasi mendorong berkembangnya produksi industri dan pertanian untuk pasar nasional dan internasional. Perkembangan ini diperlancar dengan adanya kebebasan berusaha.

Perkembangan ekonomi di barat pada permulaanya memang lambat dan prosesnya tidak dapat diperkirakan, tanpa petunjuk dan hanya kadang-kadang dibantu oleh pemerintah. Gejala-gejala yang penting adalah adanya akumulasi modal secara perlahan-lahan dan tersebarnya keterampilan wiraswasta dengan jalan perdagangan luar negeri, modernisasi pertanianmenaikan hasil produksi hingga dapat mensuplai bahan makanan dan tenaga kerja di sector industry. Disamping itu juga perluasan pasatr baik pasar di dalam negeri maupun perluasan pasar di luar negeri. Akhirnya, sebagian hasil kemajuan tekhnologi, dapat dilihat dari kenaikan produksi untuk pasar di dalam negeri maupun pasar di luar negeri.

Sumber perkembangan ini terutama berasal dari kelas wirausaha (usahawan) yang menanamkan kembali keuntungan-kuntungan yang diperolehnya. Naiknya keuntungan pada mulanya karena adanya dasar tukar yang menguntungkan dengan Negara-negara penghasil produk primer, dan juga karena upah-upah pada waktu itu masih rendah.

Kemudian perbaikan yang terus-menerus di bidang pengupah dan tingkat pendapatan, menyebabkan tabungan dalam negeri malah meningkat untuk investasi, dan perluasan pasar yang cepat menguntungkan terutama bagi industry yang memproduksi secara massal.

B. Perkembangan Ekonomi Jepang “ Pembangunan Yang Didorong” (Included Development)

Perkembangan ekonomi di Negara-negara barat, mempunyai sifat spontan, yang dipimpin dan dibiayai oleh sektor swasta.Tidak seperti negara yang sedang berkembang dewasa ini, jepang tidak mempunyai revolusi yang menaik. Untuk masa yang lama jepang tetap mempunyai tingkat konsumsi yang rendah. Tanah-tanah yang tidak jelas pemiliknya diambil alih pemerintah dan sebagian besar petani hanya dijadikan buruh tani.

Pemerintah mempelopori dalam mengadakan investasi baik dalam sektor industri dan perbankan. Apa yang diterima oleh kaum feodal diserahkan kepada pemerintah. Pajak-pajak yang sangat mendorong untuk mengerjakan tanah secara efisien dan teryata produksi pertanian menanjak dari tahun 1773-1900. Investasi besar-besaran dalam bidang transport maupun bidang industri dasar oleh pemerintah. Pemerintah mempelopori pula di bidsng perbankan dan pertanian. Usaha-usaha dibidang eksport telah mengembangkan produk sutera terutama untuk pasar USA.

Jepang merupakan contoh negara yang diperintah oleh kaum feodal yang telah menyesuaikan diri di bawah pimpinan pemerintah ke perekonomian kapitalis.

Usaha-usaha dibidang ekspor telah mengembangkan produksi sutera, terutama untuk pasar di Amerika. Sudah tentu pada permulaanya untuk industry sutera ini diperlukan pinjaman dari luar negeri guna membeli alat-alatnya. Usaha-usaha swasta dengan cepat dapat mengikuti jejak pemerintah. Kaum feodal yang mempunyai capital menjadi kapitalis. Orang-orang bangsawan seperti samurai juga terjun di bidang perdagangan. Pendidikan diperluas dengan bantuan pemerintah.

Jepang merupakan contoh Negara yang diperintah oleh kaum feodal yang telah menyesuaikan diri dibawah pimpinan pemerintah ke perekonomian kapitalis. Berhasilnya perkembangan ini juga karena faktor psikologi dimana penduduk tetap disiplin dan taat pada pemerintah. Pemerintah mengambil peranan yang sangat penting dalam sector swasta mengikutinya dan kemudian dapat mengambil alih usaha pemerintah. Ekspor mula-mula berupa produksi primer (sutera) kemudian diikuti ekspor industry barang konsumsi. Biaya-biaya pembangunan dirasakan berat terutama oleh golongan yang berpendapatan rendah seperti buruh dan petani.

C. Perkembangan Ekonomi Rusia “Pembangunan yang dipaksakan” (Forced Development)

Eropa dan jepang meskipun ada bedanya dalam proses perkembangan tapi pada dasarnya mempunyai kesamaan yaitu keduanya berdasar pada perusahaan swasta dan milik swasta. Sedangkan perkembangan perekonomian Rusia didasarkan pada pemilikan dan pengawasan pemerintah seluruhnya.

Industrialisasi di Rusia dalam rencana-rencana lima tahun merupakan contoh baik yang dapat dicapai oleh Negara sedang berkembang dengan menggunakan sumber-sumber produksi sendiri. Tetapi hendaknya diingat bahwa suatu Negara belum tentu dapat meniru keadaan Rusia ini. Sebelum adanya perubahan di Rusia, tenaga teknis telah banyak tersedia, dan keadaan perekonomianya relative sudah agak maju dibandingkan dengan Negara-negara berkembang lainya. Dengan demikian semua usaha tersebut dapat dilaksanakan menurut rencana dengan cepat. Tetapi di samping perkembangan pesat di sektor industry masih ada sektor pertanian yang masih dalam tingkat subsisten. Disini terdapat suatu dualism ekonomi tanpa dominasi colonial. Tetapi bagaimanapun juga Rusia ketika membangun industrinya dimasa sebelum revolusi, banyak mendapat bantuan baik bantuan dari sektor modal maupun bantuan dari sektor teknis dari luar negeri.

Uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan ekonomi di Negara-negara barat lambat dan membutuhkan sumber-sumber kapital besar serta pengetahuan teknis yang masak. Kedua faktor tersebut relative masih di Negara-negara sedang berkembang.

Perkembangan di Jepang relative lebih cepat karena semangat kebangsaanya, dan semangat tersebut terdapat pula di Negara-negara sedang berkembang. Tetapi metode yang diharapkan yaitu dengan mengekploitasi golongan yang berpendapatan rendah tidaklah dapat digunakan di Negara-negara yang sedang mengembangkan perekonomian. Sedangkan di rusia perkembangan yang pesat di sektor industri terutama industry berat dicapai dengan penekanan tingkat konsumsi. Inipun kiranya tidak 100% cocok bila diterapkan di Negara-negara berkembang.

D. Perkembangan Ekonomi Di Negara Sedang Berkembang

Sebenarnya masalah pembangunan yang dihadapi dan harus dipecahkan oleh Negara sedang berkembang sekarang ini sudah lama ada. Hanya masalah-masalah itu dipersoalkan sesudah selesainya perang dunia II. Pada saat itu masalah tersebut merupakan faktor utama dalam dunia perekonomian dan politik, dan diakui oleh kalangan luas akan pentingnya masalah-masalah tersebut. Untuk mengetahui masalah-masalah diatas haruslah diselidiki perspektif sejarahnya bagaimana itu dipersoalkan.

1. Asal Mula Ekonomi Dualisme (Dual Economy)

Pada akhir abad ke 19, Negara-negara industry meluaskan kekuasaanya hamper keseluruh dunia terutama di Negara sedang berkembang. Kecuali jepang yang sekarang ini telah menjadi Negara industry, seluruh asia afrika dan amerika latin merupakan daerah koloni dari Negara-negara barat dan amerika.

Hal ini terdapat di koloni portugis (Afrika) dimana petani diharuskan menanam kopi di angola dan kapas di monzambique. Hasilnya harus dijual kepada penjajah dengan harga yang sudah ditentukan lebih dulu oleh pembeli. Hal ini akan menekan produksi pertanian bahan makanan pokok.

Negara sedang berkembang pada akhir abad 19 dapat digambarkan sebagai berikut. Disemua Negara tersebut produksi serta ekspor terutama adalah produksi primer yaitu bahan makanan dan bahan mentah. Semua kegiatan perekonomian dalam negeri terutama ditujukan untuk ekspor, dan kepentingan penduduk setempat tidak diperhatikaan. Kian lama ekspor mereka hanya mengenai beberapa bahan yang diperlukan bagi penjajah saja, sehingga tidak banyak jenisnya dan kadang-kadang hanya satu macam saja. Keadaan ini akan mengganggu kestabilan perekonomian karena sangat terpengaruh oleh fluktuasi harga pasar dunia.

Pada masa itu perekonomian Negara sedang berkembang sangatlah terpadu dengan perekonomian dunia yang dikuasai oleh Negara-negara barat. Investasi di Negara sedang berkembang oleh Negara-negara penjajah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri yang berarti ekspor. Investasi di sektor perambangan misalnya emas di afrika selatan, tembaga dichili, phodesia dan congo belgia, timah di Bolivia dan karet di Malaya dan Indonesia,. Juga investasi di bidang transport ditujukan untuk memperlancar pengangkutan barang-barang tersebut dari pedalaman ke Negara mereka.

Jadi sifat pokok dai perekonomian di Negara sedang berkembang adalah “ekonomi dualis”. Yaitu industri ekspor yang terpadu dengan perekonomian dunia, yang sudah menggunakan sistem modern, ada juga kegiatan yang masih mempunyai subsisten (pertanian tradisional dan kerajinan). Kedua sektor ini memproduksi barang-barang untuk pasar local dan terpisah dari perekonomian pasar modern.

2. Periode Antara Perang Dunia I dan II “Turunnya Kekuasaan Barat”

Adanya PD I dan II tersebut telah membawa dua akibat penting bagi Negara sedang berkembang :

a) Menaikan permintaan akan bahan mentah industry dan bahan makanan dari nagara-negara berkembang

b) Pengurangan ekspor barang-barang konsumsi ke Negara sedang berkembang.

Kejadian tersebut mendorong Negara sedang berkembang untuk melaksanakan industrialisasi, seperti di chili, uni afrika, selatan india dan china.

3. Periode sesudah Perang Dunia II “Perkembangan Nasional”

Sesudah PD II terjadi perubahan pandangan terhadap perkembangan ekonomi. Negara-negara maju menyadari bahwa perkembangan ekonomi merupakan tujuan penting. hal ini besar pengaruhnya terhadap pemimpin Negara-negara besar. Mereka berpendapat bahwa kemiskinan menyebabkan ketidakstabila perekonomian. Oleh karena itu mereka banyak menaruh perhatian terhadap Negara sedang berkembang.

Negara sedang berkembang selama perang telah mensuplai Negara induk berupa bahan-bahan mentah dan makanan dengan harga stabil. Mereka membeli dengan kredit. Impor barang-barang konsumsi dan barang capital ke Negara sedang berkembang terbatas sekali, karena sebagian besar untuk keperluan perang.

Sesudah PD II berakhir, keadaan di Negara sedang berkembang tidak banyak mengalami kemajuan, karena devisa yang mereka punyai selama perang itu tidak lagi banyak manfaatnya. Hal ini karena harga-harga barang-barang impor dari amerika naik setinggi 40-50% , sehingga pembangunan ekonomi mereka menggalami kelambatan, bahkan kadang-kadang devisa digunakan untuk hal-hal yang tidak produktif.

Keadaan ekspor produksi primer tampaknya ada kecenderunan menurun karena adanya penurunan dari bahan-bahan sintetis. Disamping itu, adanya proteksi di Negara-negara maju. Dasar tukar Negara sedang berkembang makin lemah terutama untuk hasil pertanian primer, karena penawaran produk primer bersifat tidak elastis (inelastic).

Lain halnya dengan harga barang-barang industri Negara-negara maju, tampak terus naik karena adanya kecenderungan inflasi di amerika utara dan eropa barat. Jadi harga produk primer turun, sedangkan harga barang-barang produksi naik. Akibarnya dasar tukar Negara-negara pengahasil produk primer makin tidak menguntungkan.

Bantuan dari Amerika untuk Negara sedang berkembang memang ada, tetapi terbatas dengan harapan-harapan yang hendak dicapai oleh Negara tersebut. Bantuan berupa capital saja tidaklah cukup bila tidak tisertai dengan tersedianya faktor-faktor lain seperti keterampilan, tenaga manusia dan kemampuan memimpin sesuai dengan rencana pembangunan. Faktor-faktor terakhir inilah yang sangat kurang di Negara sedang berkembang.

Karakteristik Umum Negara – Negara Berkembang

Secara singkat dan sederhana, ciri – ciri umum dari setiap negara berkembang dapat diklasifikasikan menjadi enam kategori utama sebagai berikut :

1. Standar hidup yang relative rendah, ditujukan oleh tingkat pendapatan yang rendah, ketimpangan pendapatan yang parah, kondisi kesehatan yang buruk dan kurang memadainya system pendidikan.

2. Tingkat produktifitas yang rendah.

3. Tingkat pertumbuhan penduduk serta beban ketergantungan yang tinggi.

4. Ketergantungan pendapatan yang sangat besar kepada produksi sektor pertanian serta ekspor produk produk primer (bahan bahan mentah)

5. Pasar yang tidak sempurna dan keterbatasan informasi yang tersedia

6. Dominan ketergantungan dan kerapuhan yang parah pada semua aspek hubungan internasional

Masalah Pembangunan Di Negara Berkembang

Bentuk masalah-masalah pembangunan ekonomi di Negara berkembang antara lain :

1. Pertanian Tradisional

Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian, dan aplikasi teknologi modern dalam kegiatan pertanian menyebabkan sektor ini tingkat produktivitasnya sangat rendah dan seterusnya mengakibatkan tingkat pendapatan petani yang tidak banyak bedanya dengan pendapatan pada tingkat subsisten.

2. Kekurangan Dana Modal dan Modal Fisikal

Kekurangan modal adalah salah satu ciri penting dari setiap negara yang memulai pembangunannya dan kekurangan ini bukan saja mengurangi kepesatan pembangunan perekonomian yang dapat dilaksanakan tapi juga menyebabkan kesulitan untuk keluar dari keadaan kemiskinan. Perkembangan dan modernisasi suatu perekonomian memerlukan modal yang sangat besar. Infrastruktur harus dibangun, sistem pendidikan harus dikembangkan dan kegiatan pemerintahan harus diperluas. Dan yang lebih penting lagi berbagai jenis kegiatan perusahaan dan industri modern harus dikembangkan. Ini berarti pihak pemerintah dan swasta memerlukan modal yang banyak untuk mewujudkan modernisasi di berbagai kegiatan ekonomi.

3. Peranan Tenaga Trampil dan Berpendidikan

Tersedianya modal saja tidak cukup untuk memodernkan suatu perekonomian. Pelaksana pemodernan tersebut harus ada. Dengan kata lain, diperlukan berbagai golongan tenaga kerja, kerja yang terdidik seperti ahli-ahli teknik di berbagai bidang, akuntan dan manajer, untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan. Disamping itu, diperlukan tenaga trampil yang akan menjadi pengawas dan pelaksana dalam berbagai kegiatan industri.

Tenaga kerja seperti ini memerlukan pendidikan. Dengan demikian, perkembangan sistem pendidikan merupakan suatu langkah yang harus dilaksanakan pada waktu usaha pembangunan mulai dilakukan.

4. Perkembangan Penduduk Pesat

Mengenai sifat penduduk Negara-negara berkembang, terdapat 2 ciri penting yang menimbulkan efek buruk pada usaha pembangunan yaitu :

1) Di beberapa Negara jumlah penduduknya relatif besar, contohnya adalah India dan Cina. Kedua Negara ini meliputi sebesar hamper 40% penduduk dunia. Negara-negara lain seperti Indonesia, Vietnam, Bangladesh dan Pakistan merupakan contoh lain Negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar. Negara-negara tersebut menghadapi masalah pembangunan yang jauh lebih serius dari Negara-negara berkembang yang relative kecil penduduknya seperti Malaysia, Papua Nugini, Brunei, Kuwait dan Arab Saudi. Mewujudkan suatu konsensus politik dalam menentukan arah dan corak pembangunan yang harus dilakukan merupakan masalah yang memerlukan waktu beberapa tahun untuk mengatasinya.

2) Tingkat perkembangan penduduk sangat cepat, perkembangan penduduk sejak PD II menunjukkan pertambahan dalam tingkat pertumbuhannya. Sebelum PD II, tingkat pertambahan penduduk diberbagai Negara-negara maju dan Negara berkembang mencapai tingkat sekitar 1%. Tapi semenjak PD II tingkat pertumbuhan penduduk Negara berkembang mencapai lebih dari 2%. Jumlah penduduk yang semakin besar semenjak PD II menimbulkan masalah eksploitasi atau perledakan penduduk di Negara-negara berkembang.

5. Masalah Institusi, Sosial, Kebudayaan dan Politik.

Pembangunan ekonomi yang pesat memerlukan situasi politik yang stabil. Dibeberapa Negara berkembang keadaan ini tidak berwujud. Pertentangan diantara golongan etnik didalam negeri, seperti yang berlaku di Negara-negara Afrika, pertentangan dengan Negara tetangga, seperti Israel dan Negara Arab, adalah hal yang menghambat pembangunan.

Faktor-faktor sosial dan kebudayaan besar pengaruhnya pada pembangunan. Cara-cara hidup dan berpikir tradisional sering menyebabkan masyarakat tidak bertindak secara rasional. Hal ini menimbulkan efek buruk pada pertumbuhan ekonomi. Sikap dan cara bertindak seseorang yang masih sangat dipengaruhi pandangan sistem keluarga dan kesukuan yang sangat kuat dan sistem sosial yang membatasi kebebasan seseorang untuk menjalankan berbagai kegiatan, dapat mempengaruhi pesatnya pembangunan ekonomi.

Berbagai bentuk perubahan institusional adalah penting untuk mempercepat dan mempertinggi efisiensi pembangunan ekonomi. Sistem bank dan institusi keuangan modern perlu dikembangkan. Perkembangan institusi keuangan akan menjamin efisiensi pengaliran tabungan dari sektor rumah tangga kepada investor. Institusi pendidikan harus dikembangkan untuk menyediakan tenaga terdidik yang diperlukan dalam pembangunan ekonomi. Mempertinggi efisiensi administrasi pemerintah, mengembangkan institusi yang merencanakan dan melaksanakan pembangunan ekonomi dan mengadakan reformasi tanah (land form) adalah beberapa perubahan institusional lain uang perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat pembangunan.

KESIMPULAN

1. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan suatu perekonomian di berbagai sektor yang dilakukan oleh negara-negara yang sedang berkembang dengan tujuan meningkatkan produktivitas, pendapatan riil nasional, dan kesejahteraan masyarakat.

2. Syarat-syarat terjadinya pembangunan ekonomi adalah adanya modal/capital, tenaga kerja dan tehnologi.

3. Macam tipe pembangunan ekonomi dibedakan menjadi 3 yaitu tipe pembangunan ekonomi spontan, tipe pembangunan ekonomi dipaksakan, tipe pembangunan ekonomi didorong.

4. Tipe pembangunan ekonomi secara spontan memiliki ciri tidak adanya campur tangan pemerintah dan proses terjadinya secara langsung/spontan. Contoh Negara yang menganutnya adalah Negara-negara barat.

5. Tipe pembangunan ekonomi yang didorong memiliki ciri peran pemerintah tidak mutlak serta pemerintah berperan sebagai pembuat kebijakan yang mendorong pembangunan dan kemajuan ekonomi. Contoh Negara yang menganut adalah Jepang.

6. Tipe pembangunan ekonomi dipaksakan memiliki ciri pemerintah berperan mutlak sehingga semua kebijakan yang dibuat pemerintah harus dilaksanakan serta terdapat adanya ekonomi dualistis. Contoh Negara yang menganut adalah Rusia.

7. Perkembangan ekonomi di Negara berkembang harus dilihat melalui asal mula ekonomi dualisme, Periode Antara Perang Dunia I dan II serta periode setelah PD II.

8. Negara yang sedang berkembang memiliki ciri standar hidup yang relative rendah, tingkat produktifitas yang rendah, tingkat pertumbuhan penduduk serta beban ketergantungan yang tinggi.

9. Masalah yang dihadapi oleh Negara berkembang antara lain pertanian yang masih tradisional, kekurangan dana modal dan modal fisikal, peranan tenaga terampil dan pendidikan masih rendah, perkembangan penduduk yang pesat, masalah institusi, sosial, politik dan kebudayaan.

DAFTAR PUSTAKA

Irawan dan M. Suparmoko. 2002. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: BPFE.

Lincoln Arsyad. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN.

Sadono Sukimo. 1995. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dengan Bina Grafika

Ismawanto, 2009, Ekonomi 2 : Untuk SMA dan MA Kelas XI, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, hal. 11 – 20.

http://globedukasi.info/?p=243

http://dianherlambangputra.blogspot.com/2009/04/first-opinion.html

1 comment:

  1. makasih gan,,
    fiLemu sungguh bermanfaat buat saya..
    makasih banyak.....

    ReplyDelete

Top Post

PROPOSAL USAHA

A.     PROPOSAL USAHA Proposal usaha merupakan media untuk menjelaskan profil usaha yang akan dikembangkan oleh seorang wirausaha. Propos...

Sering Dicari