Tahap-tahap perkembangan ekonomi ini
dikemukakan oleh 4 ahli walaupun menulis tingkat perkembangan ekonomi yang
berbeda-beda tapi nampaknya tingkat perkembangan itu sejalan. Teori ini
terutama berasal dari Jerman dan muncul pada abad ke-19 sebagai reaksi terhadap
system persaingan di Inggris. Mereka ini menghendaki berkembangnya industry di
Jerman. Orang-orang yang mengemukakan teori ini sebenarnya banyak namun hanya
diambil dari pendapat 4 ahli,Keempat ahli tersebut antara lain :
1. Frederich
List
Adalah tokoh penganut paham Laissezfaire ia berpendapat bahwa sistem ini menjamin alokasi sumber-sumber secara optimal. Selanjutnya ia berpendapat bahwa perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pada peranan pemerintah dan organisasi swasta. Perkembangan ekonomi hanya terjadi apabila dalam masyarakat terdapat kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perseorangan. Ia menyusun tahap-tahap perkembangan ekonomi yang dimulai dari fase primitif biadab,berternak,pertanian,kemudian pertanian dan pabrik dan akhirnya pertanian,pabrik dan perdagangan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Masa berburu dan mengembara; Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan hidupnya sangat menggantungkan diri pada perubahan alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri
b. Masa berternak dan bertanam; Pada masa ini manusia sudah berpikir untuk hidup menetap sehingga mereka bermata pencaharian bertanam.
c. Masa bertani dan kerajinan; Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara tanaman yang mereka tanam,sedangkan kerajinan hanya sebagai usaha sampingan.
d. Masa kerajinan,industri dan perdagangan; Pada masa ini kerajinan bukan lagi sebagai usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk dijual ke pasar,sehingga industry berkembang dari industri kerajinan menjadi industry besar.
Di
samping itu pertanian sudah efisien ,sehingga sebagian penduduk dapat dipindah
ke sektor industri. Dengan demikian standar hidup penduduk dapat cukup tinggi
untuk menampung hasil sektor industri.
Menurut
Frederich List,yang terpenting adalah industri (pabrik)untuk perkembangan
ekonomi meskipun pada permulaannya diperlukan perlindungan (proteksi). Ia
juga berpendapat Negara yang berhawa sedang paling cocok untuk kegiatan
industri. Alasannya karena kepadatan penduduknya yang sedang, tetapi merupakan
pasar yang cukup luas. Serta sistem pertanian ysng sudah efisien sehingga
sebagian penduduk dapat dipindahkan ke sektor industri. Dengan demikian standar
hidup penduduk sektor pertanian cukup tinggi, untuk menampung hasil sektor
industri. Akhirnya bila suatu negara mempunyai bermacam-macam sumber alam maka
hendaknya mengusahakan eksploitasi bahan - bahan mineral.
Menurutnya,
yang terpenting adalah perkembangan sektor industri (pabrik) untuk perkembangan
ekonomi, meskipun awalnya diperlukan perlindungan yang cukup tinggi. Sedangkan
di daerah tropis paling cocok untuk kegiatan pertanian. Daerah tropis tidak
cocok untuk industri, karena umumnya jumlah penduduknya sangat banyak dan
sektor pertanian belum begitu efisien serta persediaan sumber alam sangat
sedikit.
2. Bruno
Hilderbrand (Th. 1848)
Hilderbrand
mengkritik pendapat List, ia lebih condong pada pengalaman yang terdapat di
negara Inggris. Perkembangan masyarakat atau ekonomi bukan dilihat dari sifat
produksi (List) atau konsumsinya, tetapi pada metode distribusi yang digunakan.
Karena itu Hilderbrand mengemukakan adanya 3 sistem distribusi yaitu :
a. Perekonomian
Barter:
pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup sempit .
b. Perekonomian
Uang: ada
alat tukar berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai tabungan dan investasi
c. Perekonomian
Kredit:
pertukaran dengan cara kredit merupakn kemudahan yang diberikan dlam
perdagangn. Seseorang dapat memiliki barang yang diinginkannya walaupun belum
memiliki uang.
Kelemahan Teori
Bruno :
a. Tidak
jelas proses perkembangan dari tahap tertentu ke tahap berikutnya.
b. Tidak
memberi sumbangan yang berarti terhadap peralatan analitis di bidang ilmu
ekonomi.
3. Karl
Bucher
Menurut
Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi dibagi menurut jarak yang ditempuh oleh alat
pemuas kebutuhan mulai dari produsen sampai ke konsumen. Menurut Bucher,
masyarakat merupakan satu kesatuan rumah tangga, baik sebagai rumah tangga
konsumen maupun rumah tangga produsen. Ia membagi pertumbuhan ekonomi atas
beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Rumah Tangga
Tertutup
Ketika
manusia baru mengenal bercocok tanam, mulailah mereka meninggalkan kehidupan
mengembara dan menetap disuatu tempat secara berkelompok. Segala alat pemuas
kebutuhan mereka dihasilkan oleh kelompok masyarakat itu sendiri sehingga
pertukaran antar kelompok/desa hampir tidak ada. Contoh rumah tangga tertutup
ini masih terdapat di suku terasing di Irian Jaya, Kalimantan, dan suku anak
dalam di daerah Jambi.
b. Rumah Tangga Kota
Akibat
pertambahan penduduk, lama kelamaan lingkungan desa menjadi semakin luas
sehingga memungkinkan timbulnya pembagian pekerjaan dan munculnya pekerja
pekerja baru. Hal ini menimbulkan berbagai golongan seperti tukang, pedagang,
dan petani.
Golongan
di luar petani melepaskan diri dari pertanian dan kemudian dan mereka membangun
kota-kota sebagai pusat industri dan perdagangan. Pada awalnya muncul pasar
tempat menjual barang-barang hasil pertukaran dan industri. Antara kota dengan
desa terjadi pertukaran sehingga terbentuklah suatu kesatuan ekonomi, dimana
kota sebagai pusatnya. Tingkatan ini disebut sebagai tata rumah tangga kota.
c. Rumah Tangga
Kemasyarakatan
Rumah
tangga kota berkembang lebih luas lagi meliputi pertukaran antar berbagai kota
dan desa, sehingga terbentuklah tata rumah tangga kemasyarakatan. Barang-barang
diproduksi secara besar-besaran dengan mayoritas masyarakat menjadi pekerja dan
hanya sebagian kecil saja yang menguasai modal dan alat-alat produksi.
Alat-alat pemuas kebutuhan ini semakin beraneka ragam dan dalam jumlah yang
semakin banyak. Pada tahapan ini, bermunculan perusahaan-perusahaan besar yang
memproduksi barang-barang alat pemuas kebutuhan. Timbulnya rumah tangga
kemasyarakatan diawali dengan semakin luasnya daerah kekuasaan tuan tanah yang
meliputi kota perdagangan dan desa pertanian lalu diikuti dengan pendirian
kerajaan-kerajaan kecil. Akibatnya timbullah keperluan untuk membangun angkatan
perang yang memerlukan anggaran tersendiri guna menjaga agar kehidupan
perekonomian secara keseluruhan dapat berjalan lancar. Susunan rumah tangga
kemasyarakatan ini disebut juga dengan susunan rumah tangga bangsa.
d. Rumah Tangga Dunia
Tingkatan
perkembangan ini bukan merupakan pendapat Karl Bucher, tetapi merupakan tingkat
perkembangan kehidupan perekonomian yang terjadi dewasa ini. Dengan adanya
hubungan perdagangan antar negara dan perkembangan teknologi yang luar biasa
dalam berproduksi. Kegiatan perdagangan menjadi lebih mudah dilakukan sehingga
timbul suatu tahap perkembangan kehidupan perekonomian dunia.
4. W.W
Rostow
Teori
pembangunan menurut rostow, proses pembangunan ekonomi bisa
dibedakan dalam 5 tahap,
a.
Mayarakat tradisional
Adalah
masyarakat yang fungsi produksinya terbatas yang ditandai oleh cara produksi
yang relatif masih primitif, yang didasarkan pada ilmu dan tekhnologi
pra-newton dan cara hidup massyarakat yang masih sangat dipengaruhi oleh
nilai-nilai yang kurang rasional, tetapi kebiasaan tersebut telah turun-temurun
Ciri:
·
Tingkat produktivitas per pekerja masih rendah
· Sumberdaya sebagian besar digunakan untuk
pertanian
· Struktur sosial yang hirearki, yaitu mobilitas
vertikal anggota masyarakat kemungkinannya sangat kecil.
· Kegiatan politik terkadang terdapat sentralisasi
dalam pemerintahan, namun pusat kekuasaan tetap berada dalam genggaman para
tuan tanah yang ada didaerah tersebut.
· Kebijaksanaan pemerintah pusat selalu
dipengaruhi oleh pandangan para tuan tanah.
b. Tahap
prasyarat tinggal landas
Menurut
rostow, tahap ini didefinisikan sebagai masa transisi dimana masyarakat
mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri. Tahap
yang diperlukan agar perkembangaan ekonomi dapat lepas landas (take-off).
Syarat-syarat untuk lepas landas ada 2 keadaan yang saling mempengaruhi yaitu :
1.Pertumbuhan perlahan - lahan (evolusi) dalam pengetahuan ilmu pengetahuan
modern 2.Inovasi-inovasi penemuan daerah baru, dan adanya kehendak untuk
menciptakan teknologi baru dalam sektor yang cukup penting . 2 corak
dalam tahap ini yaitu,
1. Tahap yang diilhami negara-negara eropa, asia, timur
tengah, dan afrika, dimana tahap ini dicapai dengan perombakan masyarakat yang
sudah lama ada.
2. Tahap
kedua dicapai oleh negara yang born free seperti Amerika,kanada,Australia dan
Selandia Baru.Born free yaitu,
sebuah istilah yang diberikan rostow kepada negar-negara yang mencapai tahap
tinggal landas tanpa harus merombak sistemmasyarakat yang tradisional. Hal ini
disebabkan oleh sifat dari masyarakat negara-negara yang terdiri dari imigran
yang telah mempunyai sifat-sifat yang telah dibutuhkan oleh suatu masyarakat
untuk tahap prasyarat tinggal landas.
Masyarakat yang ada
pada tahap lepas landas dibutuhkan adanya perubahan yang radikal pada tahap 3
sektor non industry yaitu :
1. Membangun fasilitas prasarana umum (social
overhead capital) terutama di bidang transportasi
2.
Revolusi pertanian di bidang pertanian.
3.
Perluasan impor yang dibiayai dengan perdagangan
komditi sumber-sumber alam yang ada.Impor ini juga impor capital.
Dengan adanya 3
sektor tersebut diharapkan industry kecil dapat berkembang. Perkembangan ini
terjadi bila m`asyarakat tradisional mau menggunakan teknologi baru. Pemerintah
harus mampu memelihara keamanan yang mendorong munculnya kegiatan-kegiatan
modern. Jadi
pemerintah harus aktif dan masa lepas landas akan tertunda bila bakat-bakat
aministratif yang tidak digunakan secara efisien. Kalau pemerintah belum
menaruh banyak perhatian pada 3 sektor pembanguanan tersebut.
Menurut
rostow, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, biasanya diawali oleh adanya tingkat
tabungan yang tinggi pula, dan dicerminkan oleh kenaikan pendapatan nasional.
a. Tahap
Tinggal Landas
Pada
tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti revolusi
politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya
pasar-pasar baru. Sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara
teratur akan terciptanya inovasi-inovasi dan peningkatan-peningkatan investasi.
Investasi yang semakin tinggi akan mempercepat laju pertumbuhan pendapatan
nasional dan melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Dengan demikian tingkat
pendapatan perkapita semakin besar.
Menurut
rostow, negara yang mencapai fase tinggal landas memiliki ciri:
1. Terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5 persen
atau kurang, menjadi 10 persen dari produk nasional bersih ( net
national product= NNP ).
2. Berkembangnya satu atau beberapa sektor industri
pemimpin (leading
sectors) dengan
tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi.
3. Terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan
kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas
ekonomi yang bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.
Dalam
menciptakan sektor pemimpin (sektor dominan yang ada dalam suatu negara) ada 4
faktor penting yang harus diperhatikan:
1.
Harus ada kemungkinan untuk perluasan pasar bagi
barang-barang yang diproduksi yang mempunyai kemungkina untuk berkembang dengan
cepat.
2. Dalam sektor tersebut harus dikembangkan teknik
produksi yang modern dan kapasitas produksi harus bisa diperluas.
3. Harus tercipta tabungan dalam masyarakat dan para
pengusaha harus menanamkan kembali keuntungan untuk membiayai pembangunan
sektor pemimpin.
4. Pembangunan dan transformasi teknologi sektor pemimpin
haruslah bisa menciptakan kebutuhan akan adanya perluasan kapasitas dan
modernisasi sektor-sektor lain.
b. Tahap
Menuju Kedewasaan
Pada
tahap ini menurut rostow, masyarakat sudah secara efektif menggunakan tehnologi
modern pada hampir semua kegiatan produksi. Pada tahap ini, sektor-sektor pemimpin
baru akan muncul menggantikan sektor-sektor pemimpin yang lamayang akan
mengalami kemunduran. Sektor-sektor pemimpin baru ini coraknya ditentukan oleh
kekayaan alam, perkembangan tehnologi, sifat-sifat dari tahap lepas landas yang
terjadi, dan juga oleh kebijaksanaan pemerintah.
Selanjutnya
rostow mengemukakan pula karakteristik non-ekonomis dari masyarakat yang telah
mencapai tahap menuju ke kedewasaan sebagai berikut:
1. Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan.
Peranan sektor industri semakin penting, sedangkan sektor pertanian menurun.
2. Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami
perubahan. Peranan manajer profesional semakin penting dan menggantikan
kedudukan pengusaha-pemilik.
3. Kritik-kritik terhadap industrialisasi mulai muncul
sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap dampak industrialisasi.
b. Tahap
Konsumsi tinggi
Merupakan
tahap terakhir dari teori pembangunan ekonomi rostow. Pada tahap ini perhatian
masyarakat telah lenih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan
konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi.
Macam tujuan masyarakat tahap konsumsi tinggi:
1. Memperbesar
kekuasaan dan pengaruh keluar negeri dan kecenderungan ini bisa berakhir pada
penjajahan terhadap bangsa lain.
2.
Menciptakan negara kesejahteraan (welfare
state) dengan
cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui
sistem pajak yang lebih progresif.
3.
Menigkatkan konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan
pokok (sandang, pangan, papan) menjadi meliputi pula barang-barang konsumsi
tahan lama dan barang-barang mewah
Menurut
sejarah, Amerika serikat adalah negara pertama yang mencapai tahap konsumsi
tinggi ini yaitu pada tahun 1920, diikuti Inggris pada tahun 1930, jepang, dan
eropa barat lainnya pada sekitar tahun 1950-an, dan rusia setelah kematian
stalin.
Sesudah
tahap high mass consumption akan terdapat persoalan yang timbulnya saat
menurunnya kegunaan marginal (marginal utility) dalam pandapatan riil. Tahapan
pertumbuhan ini sebenarnya berawal dari keadaan dinamis dari permintaan,
penawaran dan pola produksinya. Menurut Kaum Klasik, teori produksi berdasarkan
anggapan atas hal lain yang tidak berubah. Teori Klasik juga mengakui adanya
perubahan, tetapi perubahan tersebut hanya terjadi bila faktor yang penting
dalam pertumbuahn ekonomi berubah. Sedangkan menurut kaum Modern, teori
produksi harus didasarkan pada variable - variabel yang dinamis yaitu jumlah
penduduk, teknologi dan kewiraswastaan. Teori produksi
yang dinamis menekankan tidak hanya pada pembagian pendapatan diantara
konsumsi, tabungan dan investasi serta imbangan antara konsumsi tabungan dan
investasi serta imbangan antara barang - barang konsumsi dan capital, tetapi
juga menitikberatkan atau memusatkan langsung pada komposisi invested maupun
pada perkembangan sector - sektor tertentu dalam suatu perekonomian. Adanya
kemungkinan untuk menentukan posisi keseimbangan, tidak hanya untuk produksi,
investasi dan konsumsi sebagai keseluruhan, tapi untuk pada setiap sektor dalam
perekonomian. Sedangkan kekuatan yang menentukan jumlah output yang optimum
dari berbagai sektor dapat diketahui dari sektor permintaan (tingkat
pendapatan, penduduk, dan selera), dari segi penawaran (tingkat teknologi dan kualitas
wiraswasta) dimana yang terakhir menentukan tingkat teknologi yang ada dan
inovasi yang secara potensial menguntungkan. Maka diperlukan suatu hipotesis
mengenai tingkat optimum dari sektor tertentu baik dari sudut penawaran maupun
sudut permintaan. Dengan demikian dapat diketahui keseimbangan pada berbagai
sektor dalam perekonomian. Kenyataannya tidak mudah untuk menentukan tingkat
optimum tersebut. Disebabkan gangguan karena tidak sempurnanya proses investasi
perseorangan, dan oleh perubahan dalam politik pemerintah. Setiap saat, tingkat
pertumbuhan sektor ekonomi sangat berbeda. Kemungkinan sektor utama yang
mengalami perkembangan yang pesat mempunyai peranan langsung serta tidak
langsung terhadap perkembangan ekonomi seluruhnya. Jadi sektor itu cenderung
berkembang dengan pesat pada permulaannya, yang nantinya akan menunjukkan
adanya tahap-tahap perkembangan lebih lanjut. Tahap pertumbuhan tidak dapat
dipisahkan dari adanya kekuatan permintaan, sebab tahap perkembangan yang pesat
dalam sektor tertentu tidak saja tercermin dari segi produksi, tetapi juga dari
harga yang tinggi atau tingkat pendapatan yang tinggi. Sektor yang mempunyai
peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi tidak saja ditentukan oleh perubahan
dalam tingkat teknologi dan kemauan para wiraswasta untuk menerima inovasi yang
ada, juga ditentukan sebagian oleh kekuatan permintaan dalam hubungannya dengan
Penggunaan sumber alam yang tersedia tidak ditentukan oleh pihak perseorangan,
tetapi kebutuhan sosial yang dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Karena
kebutuhan sosial itu mempengaruhi pasar bagi sumber produksi Faktor - faktor
nonekonomi mempunyai pengaruh besar dalam menentukan tujuan-tujuan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan,M.Suparmoko.1992.Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta:BPFE.
Arsyad,Lincolin.1999.Ekonomi Pembangunan.Yogyakarta: STIE
YKPN.
Prayitno,Hadi.1986.Pengantar Ekonomi
Pembangunan edisi I.Yogyakarta:BPFE.
http://ephastikoz.blogspot.com/2010/03/ekonomi-pembangunan_4953.html
http://deni-deniaja.blogspot.com/2009/11/teori-pertumbuhan-ekonomi-karl-bucher.html
No comments:
Post a Comment