Kali ini kita akan
memperlajari bagaimana peran pemerintah dilihat dari sudut pandang mikroekonomi,
serta bagaimana mikroekonomi pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya yang ada dan
melakukan redistribusi pendapatan. Selain itu bagaimana penyediaan, produksi,
maupun penggunaan antara barang public dan barang pribadi dipandang dari sisi mikroekonomi.
Apabila terjadi kegagalan pasar atau marke
failure disinilah peran pemerintah dibutuhkan, untuk pendistribusian
pendapatan agar terjadi pemerataan pendapatan, dimana akan tercapai tingkat
kepuasan masing-masing individu tanpa harus merugikan individu yang lain (pareto emprovement), ingat kurva “adam dan hawa”
Bagaimana Mengukur Redistribusi
Pendapatan Pemerintah?
- Ada banyak cara mengukur distribusi pendapatan. Salah satu caranya adalah indeks gini, indeks ini diperoleh melalui kurva Lorents
- Semakin tinggi indeks gini yang didapatkan maka semakin tidak merata distribusi pendapatannya.\
- ara lain untuk melihat distribusi pendapatan adalah dengan melihat seberapa banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan (poverty line).
Pandangan tentang Redistribusi Pendapatan
· Dalam perjalanannya,
perekonomian suatu negara menunjukkan
adanya ketidakmerataan pendapatan. Oleh karena itu ketika hal ini terjadi maka
peran intervensi pemerintah sangat diperlukan.
·
Berikut beberapa
pandangan mengenai redistribusi pendapatan:
·
Simple Utilitarianism
Pandangan ini
menyatakan bahwa kesejahteraan adalah
fungsi dari utility2 individu2 yang ada di dalamnya, dimana peningkatan utility yang dimiliki oleh individu2 tersebut maka semakin
meningkat pula kesejahteraan sosialnya
·
Maximin Criterion
Pada intinya
berpandangan bahwa kesejahteraan akan
meningkat ketika utility2 terendah dari individu2 yang bersangkutan meningkat.
·
Pareto Efficient
Redistribution
Pandangan ini
memandang bahwa yang terbaik adalah
mekanisme Pareto Efficient
·
Nonindividualistic
Views
Pandangan2 sebelumnya
pada intinya bertumpu pada utility atau
pandangan para utilitarian, walaupun tiap pandanganan mempunyai implikasi yang berbeda. Pandangan yang lainnya adalah pandangan terhadap pendapatan itu sendiri, di mana masyarakat yang baik adalah masyarakat (menurut Plato) yang mempunyai distribusi
bahwa si paling kaya mempunyai pendapatan
maksimal 4 kali si paling miskin.
Untuk
redistribusi pendapatan pemerintah dapat melakukan melaui pajak dan subisidi
maka akan mengarahkan pada distribusi pendapatan yang merata, dimana subisidi
diberikan kepada si miskin dan pajak diberikan pada si kaya. Untk subsidi itu
sendiri dapat dilakukan malalui beberapa cara yaitu : BLT, Kupon dan diskon.
Lalu
bagaimana Dampak Pajak Terhadap distribusi pendapatan??(pemilik saham, pekerja, tuan tanah, dan konsumen sedangkan perusahaan tidak bisa) Pada
intinya ada dua pihak yang dapat dikenai pajak yaitu sumber pendapatan (mendistribusikan
pendapatan dari si kaya) dan Pengguna Pendapatan (mendistribusikan
pendapatan dari si miskin).
Dampak
dari pajak itu sendiri dapat dilihat dari dua sisi yaitu “Partial Equilibrium model dan
General Equilibrium model”
Ø Partial
Equilibrium model
Model ini lebih memfokuskan pada pajak berkaitan dengan penentuan harga,,Dalam analisis ini,
pajak hanya dilihat,dampaknya pada pasar yang bersangkutan bukan pada pasar lainnya. Lebih dilihat pada sisi D dan S pada komoditas
yang bersangkutan.
yang bersangkutan.
Ø General
Equilibrium model
Menganalisis
mengenai dampak pajak secara umum, seperti contohnya jika dikenakan pajak pada
komoditas seperti pangan maka akan memepengaruhi pada sisi lain dan pasar di
luar pangan tadi
No comments:
Post a Comment