Saturday, May 30, 2020

STRUKTUR PASAR DAN KINERJA PASAR


Dalam Ilmu ekonomi yang salah satunya untuk membantu menjelaskan mengapa pasar perlu diorganisir dan bagaimana pengorganisasiannya mempengaruhi cara kerja pasar industri. Ekonomi industri sendiri menelaah struktur pasar dan perusahaan yang secara relatif lebih menekankan pada studi empiris dari faktor-faktor yang mempengaruhi struktur pasar, perilaku, dan kinerja pasar.

A. Pasar dan Struktur Pasar

1.   Pengertian Pasar

Pengertian atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Jenis-Jenis Pasar dapat digolongkan menjadi beberapa jenis ; Berdasarkan bentuk kegiatannya ; yaitu ada pasar nyata dan pasar abstract, menurut cara transaksinya pasar dibedakan atas ; Pasar Tradisional dan Pasar Modern, Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi yaitu; Pasar Lokal, Daerah, Nasional, dan Internasional.

2.   Struktur Pasar

Struktur pasar terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

a.     Pasar Persaingan Sempurna

Pengertian pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya atau tidak terbatas.

Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah:

1)  Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak.

2)  Produk/barang yang diperdagangkan serba sama (homogen).

3)  Konsumen memahami sepenuhnya keadaan pasar.

4)  Tidak ada hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.

5)  Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.

6)  Penjual atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).

b.     Pasar Persaingan tidak Sempurna

1) Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.

Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:

a)  hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;

b)  tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);

c)  produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan

d)  tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan.

Anda tentu bertanya mengapa terjadi pasar monopoli. Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli, di antara penyebabnya adalah sebagai berikut:

a)  Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.

b)  Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.

c)  Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.

d)  Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka.

e)  Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.


2)  Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.

Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:

a)  Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.

b)  Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak (differentiated product), seperti air minuman aqua.

c)  Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar.

d)  Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut. Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral.


3) Pasar Duopoli

Duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan.

Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.


4)  Monopolistik

Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis. Contoh: produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya untuk kecantikan, kesehatan dan lain-lain.

Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:

a)  Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.

b)  Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.

c)  Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.

d)  Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.

e)  Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.


5) Pasar Monopsoni

Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan. Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.


B. Pengertian Kinerja Pasar

Secara umum kinerja atau performence adalah kemampuan kerja yang ditunjukkan dengan hasil kerja.untuk memperjelas pengertian kinerja diatas, terdapat beberapa pengertian atau definisi yang dikemukakan beberapa sumber.

Menurut Balai Pustaka dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1951 ; 503), menyatatakan bahwa kinerja : “Sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja.

Menurut Peter R. Drucker (1982 ; 590) Definisi kinerja adalah tingkat prestasi (karya) atau hasil nyata yang dicapai yang kadang-kadang dipergunakan untuk mencapai suatu hasil yang positif.

Menurut Stoneer dan Freeman (dalam Andri, 2003 :09) memberikan penjelasan kinerja sebagai ukuran sebagai hasil yang telah dicapai atas aktifitas yang dilakukan.

Pengertian Kinerja Menurut Kartono dan Gulo (1987), mengatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja diartikan sebagai prilaku yang dapat diamati.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu prestasi kerja yang dicapai pada periode tertentu yang merupakan hasil dari proses kerja selama periode tersebut.

Deskripsi dari kinerja mencakup tiga komponen penting yaitu, tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya kinerja pasar. Kemudian adalah ukuran seperti apa sehingga sebuah kinerja pasar bisa dianggap telah mencapai seperti yang diharapkan.

Aspek ketiga dari definisi kinerja adalah penilaian, pengukuran kinerja secara reguler akan dikaitkan dengan pencapaian tujuan kinerja pasar. Tindakan ini akan selalu membuat pasar untuk selalu beorientasi pada tujuan dan perilaku kinerja sesuai dan searah dengan tujuan yang ingin dicapai.


C.   Analisis Kinerja Pasar

1.     Kinerja Pasar Pada Pasar Persaingan Sempurna

Pada pasar persaingan sempurna keadaan yang ada adalah banyak penjual dan pembeli, dan penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar. Hal ini menyebabkan penjual hanya bisa menjadi pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku.

Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen adalah terlalu kecil peranannya di dalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi di pasar. Peranannya yang sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan seorang produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan.

2.     Kinerja Pasar Pada Pasar Persaingan Tidak Sempurna

a)  Pasar Monopoli

Pada pasar monopoli keadaan yang ada adalah pembeli yang jumlahnya banyak dengan penjual tunggal. Karena hanya ada satu produsen saja, maka tidak ada barang subtitusi (pegganti), sehingga produsen menguasai penawaran, produsen mempunyai kekuatan penuh untuk menentukan harga pasar (price maker).

b)  Pasar Oligopoli

Pada pasar oligopoli keadaan yang ada adalah ada beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar. Penjual atau produsen yang menguasai permintaan pasar memiliki kekuatan menetukan harga, sedangakan produsen/penjual  lain hanya mampu menentukan harga yang tidak jauh berbeda dengan harga yang telah di tetapkan oleh penjual/produsen pengusa permintaan pasar.

c)  Pasar Duopoli

Pada pasar duopoli keadaan yang ada adalah penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan. Pada pasar ini kedua perusahaan saling bekerjasama dalam menetukan tingkat harga dipasaran.

d)  Pasar Monopolistik

Pada pasar monopolistik keadaan yang ada adalah permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pada pasar ini tidak terjadi persaingan harga, tetapi persaingan bukan harga. Harga bukanlah faktor yang bisa mendokrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik didalam benak masyarakat sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahan. Oleh karenanya perusahaan yang berada dalam pasar monpolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

e)  Pasar Monopsoni

Pada pasar monopsoni keadaan yang ada adalah pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam hal ini  terjadi interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan. Pada pasar ini  pembeli atau konsumen memiliki kekuatan hanya sebagai price maker. Bagi produsen atau penjual memilki kekuatan sebagai price taker.


D. Tujuan Kinerja Pasar

Kinerja dalam kaitannya dalam ekonomi memiliki banyak aspek, namun para ekonom biasanya hanya pada tiga aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi, dan keseimbangan dalam distribusi.

1.        Efisiensi dalam pengalokasian sumber daya

Secara sederhana pengertian efisiensi adalah menghasilkan suatu nilai output yang maksimum dengan menggunakan sejumlah input tertentu. Efisiensi sendiri digolongkan dalam dua kategori yaitu efisiensi internal dan efisiensi pengalokasian.

a.    Efisiensi Internal

Perusahaan yang dikelola dengan baik, menggambarkan usaha yang maksimum dari para pekerja dan menghindari kejenuhan dalam pelaksanaan jalannya perusahaan.

b.    Alokasi yang Efisien

Sumber daya ekonomi dialokasikan sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi perbaikan dalam berproduksi yang dapat menaikkan nilai dari output. Di semua perusahaan, harga ditentukan sama dengan biaya marginal dan biaya rata-rata jangka panjang ( P = LRMC = LRAC )

2.    Kemajuan Teknologi

Melalui penemuan dan pembaruan teknologi, orang dapat membuat suatu karya yang baru serta meningkatkan produktivitas suatu produksi barang yang telah ada. 

3.    Keseimbangan dalam Distribusi

Terdapat distribusi yang wajar (yang berkaitan dengan standar masyarakat) terhadap kesejahteraan, pendapatan, dan kesempatan.

4.    Dimensi Lainnya

Yang termasuk dalam pengertian ini antara lain adalah kebebasan individu dalam memilih, keamanan dari bahaya yang mengancam dan keanekaragaman budaya yang ada.


E.  Pengaruh-Pengaruh Finansial dan Efisiensi

1.  Pengaruh terhadap Harga

Kekuatan pasar, harga dan keuntungan secara erat dapat dihubungkan. Seorang monopolis menaikan harga pasar di atas biaya pada berbagai tingkat, memberikan suatu rasio dari harga terhadap biaya. Hasilnya berupa keuntungan yang digambarkan sebagai suatu rasio terhadap investasi modal perusahaan.

·           Studi Skala Luas

Penelitian atas besar kecilnya pengaruh kekuatan monopoli, dipusatkan pada pangsa pasar dan konsentrasi. Pengujian dilakukan berdasarkan sejumlah sampel yang mewakili beratus-ratus perusahaan dan industri. Pendekatan yang dipilih adalah studi mengenai pengaruh pangsa pasar terhadap tingkat keuntungan perusahaan. Beberapa studi lain yang juga banyak dilakukan adalah mengenai besarnya pengaruh pangsa pasar terhadap efisiensi perusahaan.

·           Price-cost Margin

Monopoli mampu menaikan harga di atas biaya marginal, dan mampu mempengaruhi rasio harga terhadap biaya marginal. Rasio tersebut berhubungan secara terbalik dengan elastisitas permintaan yaitu semakin rendah elastisitas berarti semakin tinggi rasio ( P – MC)/ (MC).

Pada umumnya para peneliti saat ini memperkirakan MC melalui perhitungan sebagai berikut:


2.  Keuntungan dan Resiko

Jika risiko dapat diukur dan risiko tersebut lebih tinggi untuk perusahaan-perusahaan dengan kekuatan pasar yang tinggi, maka risiko dapat menerangkan sebagian atau seluruhnya dari keuntungan lebih. Maka kelebihan pendapatan kemudian akan menjadi upah ekstra untuk pemilik-pemilik perusahaan atas risiko ekstra yang mereka harus tanggung, dan bukan dari kekuatan monopoli.

Efisiensi

Efisiensi mempunyai dua bagian yang utama, yaitu efisiensi-X dan efisiensi alokasi.

·         Efisiensi-X

Efisiensi internal – Efisiensi –X – berarti biaya pada tingkat minimum yang memungkinkan. Efisiensi-X dapat dicapai dengan berada pada kurva biaya rata-rata yang dapat diperoleh. Peningkatan yang kecil dari efisiensi-X dapat berarti dari suatu kenaikan dalam biaya sebesar 5% atau 10%. Peningkatan-peningkatan yang sangat besar tidak dapat diterima, walaupun pada saat kekuatan monopoli tinggi karena pasaar saham dan tekanan-tekanan lainnya tidak akan biarkan mereka berakhir. Juga, keuntungan secara relatif merupakan batas yang kecil, sering hanya 10% atau 15% di atas biaya. Menekan batas inefisiensi-X sebesar 10% sering dapat melipatgandakan batas keuntungan. Karena itu insentif-inssentif yang berlawanan dengan inefisinsi-X benar-benar kuat.

Inefisiensi-X adalah masalah umum yamg sering menaikkan  biaya lebih dari 10% di atas tingkat efisiensinya. Inefisiensi-X berhubungan erat dengan kekuatan pasar. Monopoli, perusahaan-perusahaan dominan, oligopoly ketat sering menyebabkan terjadinya inefisiensi-X.


  

·         Efisiensi Alokasi

Untuk mengukur efisiensi alokasi membutuhkan elastisitas permintaan, kenaikan harga yang disebabkan oleh kekuatan pasar, dan kecuraman skala ekonomi yang mungkin dalam setiap pasar.

 

Sumber:

Kirana, Jaya Wihana. 2008. Ekonomi Industri Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

 

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/1-kinerja-1-pengertian-kinerja-menurut-kartono-dan-gulo-1987-mengatakan-bahwa-kinerja-atau-prestasi-kerja-diartikan-sebagai-prilaku-yang-dapat-diamati-mereka-berpendapat-bahwa-kiner/

 

 

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=18&submit.y=18&submit=next&qual=high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Ftmi%2F2007%2Fjiunkpe-ns-s1-2007-25403057-8970-mbnqa-chapter2.pdf

 

 

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_l5151_033909_chapter2.pdf


No comments:

Post a Comment

Top Post

PROPOSAL USAHA

A.     PROPOSAL USAHA Proposal usaha merupakan media untuk menjelaskan profil usaha yang akan dikembangkan oleh seorang wirausaha. Propos...

Sering Dicari