Sunday, June 14, 2020

SISTEM EKONOMI

Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan memunculkan sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar (pangan,pakaian,papan) akan memunculkan suatu sistem ekonomi. Dalam memuaskan kebutuhan-kebutuhannya manusia membutuhkan manusia lainnya karena pada dasarnya manusia tidak dapat memuaskannya sendiri. Hubungan dengan orang lain ini akan membentuk suatu jaringan hubungan yang di dalamnya ada suatu system pengaturan. Sistem pengaturan ini mengatur mekanisme

hubungan yang terjadi yaitu apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Aturan ini pada dasarnya merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.

Contohnya: sistem ekonomi pasar muncul dan diberlakukan dalam masyarakat yang menganut paham kebebasan individu. Aturan yang dianut adalah pemerintah tidak ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi sepenuhnya menjadi urusan setiap individu. Apabila pemerintah ikut dalam kegiatan ekonomi maka proses kegiatan ekonomi akan terganggu dan tujuan tidak akan dicapai. 

Tujuan system perekonomian usaha untuk mengatur pertukaran barang dan jasa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena meningkatkan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu tujuan dari politik nasional maka dengan demikian system perekonomian pada dasarnya merupakan bagian dari system politik nasional.

A.   Pengertian Sistem Ekonomi

Menurut Dumairy (1996) sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai subjek,barang-barang ekonomi sebagai objek serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga ekonomi (formal dan nonformal),cara kerja,mekanisme hubungan,hukum dan peraturan perekonomian,serta kaidah norma lain yang dipilih atau diterima ditetapkan oleh masyarakat di tempat tatanan kehidupan yang bersangkutan berlangsung. Jadi,dalam perangkat kelembagaan ini termasuk juga kebiasaan perilaku,dan etika masyarakat sebagaimana mereka terapkan dalam berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya bagi pemenuhan kebutuhan.

Menurut sanusi (2000) sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas sejumlah lembaga,pranata,sosial ekonomi politik,ide, yang saling mempengaruhi satu dengan yang lain ditujukan kearah pemecahan problem, produksi-distribusi. Konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian. Selain itu menurut Lemhannas sistem ekonomi juga merupakan cabang dari ilmu ekonomi. Adapun sistem diartikan sebagai suatu totalitas terpadu yang terdiri atas unsur yang berhubungan,saling terkait dan mempengaruhi untuk menuju tujuan yang sama. Dengan demikian sistem ekonomi dapat diartikan sebagai suatu organisasi ekonomi yang mantap dan teratur. Dalam sistem ekonomi dibahas persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan ekonomi masyarakat tersebut dalam mewujudkan tujuan nasional.

Menurut Sanusi terdapat 7 elemen penting dalam sistem ekonomi yaitu:

1.    Lembaga/pranata ekonomi

2.    Sumber daya ekonomi

3.    Faktor produksi

4.    Lingkungan ekonomi

5.    Organisasi dan manajemen

6.    Motivasi dan pengambilan keputusan

7.    Proses pengambilan keputusan

Sedangkan menurut Lemhannas ada 8 kekuatan yang mempengaruhi sistem ekonomi yaitu:

1.    Falsafah dan ideology

2.    Akumulasi ilmu pengetahuan yang dimiliki

3.    Nilai moral dan adat istiadat

4.    Karakteristik demografi

5.    Nilai estetik dan norma-norma

6.    Sistem hukum nasional dan politik

B.   Macam-macam sistem ekonomi

1.  Berdasarkan Sejarah

Dari sejarah perkembangannya dikenal 2 sistem ekonomi (dan sekaligus 2 sistem pemerintahan) yang sangat berlawanan. Sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi perencanaan. Dalam proses asas perkembangannya muncul sistem ekonomi campuran yang intinya ingin mengatasi kelemahan 2 sistem yang ada.

a.     Sistem ekonomi pasar

Asas pokok sistem ekonomi pasar adalah bekerjanya tangan-tangan yang tidak terlihat (the invisible hand) yang digerakkan oleh “cinta diri” yang dikemukakan A. Smith yang berjudul “The Theory of Moral Sentiments” merupakan kerangka moral terhadap pemikiran ekonominya. Sistem ekonomi pasar yang dicetuskan olehnya berintikan:

a)  “tangan yang tidak terlihat” akan menggerakkan kegiatan ekonomi yaitu dengan adanya keinginan seseorang/sekelompok orang yang memberikan sebuah barang dan atau jasa untuk mendapatkan barang lainnya (pertukaran). Konsep ini dijelaskan dengan contoh sebagai berikut, pembuat baju menghasilkan baju bukan karena rasa cintanya pada sesama agar mereka juga memiliki baju, tetapi demi keuntungan si pembuat baju akan menghindar dari keuntungan si pembuat baju. Walaupun demikian si pembuat baju akan menghindar dari keuntungan yang terlalu tinggi yang mengakibatkan harga bajunya terlalu tinggi. Kalau harga bajunya terlalu rendah, si pembeli akan membeli baju ditempat lain yang harganya lebih murah. Jadi si pembuat baju harus memberi harga pada bajunya sedemikian rupa sehingga dapat bertahan terhadap para saingannya.

b) Harga dalam pasar dapat goyah, terutama karena hukum penawaran dan permintaan, serta keinginan pengusaha menggunakan modalnya sebaik mungkin. Oleh karena itu harga pasar dalam jangka pendek dapat sangat tinggi atau sangat rendah, tetapi dalam jangka panjang akan mencapai keseimbangan.

c)    Dalam sistem bebas seperti itu pemerintah suatu Negara mempunyai 3 tugas yang sangat penting yaitu :

1)  Berkewajiban melindungi Negara dari kekerasan dan serangan Negara bebas lainnya

2)  Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang sangat diandalkan

3)  Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan karena keuntungan yang didapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan perkataan lain diluar itu, kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada swasta.

Pandangan A. Smith itu kemudian direvisi, dikembangkan oleh pemikir-pemikirekonomi lainnya. Konsep “The Invisible Hand”-nya A. Smith dibantah oleh J.M. Keynes melalui bukunya yang terbit tahun 1936 berjudul “The General Theory of Employment, Interest and Money”. Keynes berpendapat Negara yaitu sebuah kekuatan yang terdiri diluar sistem tersebut, harus ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu tersedia bagi semua warganya.

b.     Sistem ekonomi perencanaan

Sistem ini mendasarkan diri pada pandangan Karl Marx. Pandangan Marx sendiri dilatarbelakangi oleh keadaan dan nasib kaum buruh yang sangat menyedihkan. Seperti A. Smith, Karl Marx juga berpendapat bahwa nasib kaum buruh yang sangat menyedihkan itu sebagai akibat ulah para kapitalis. Ia berpendapat bahwa keadaan masyarakat tidak dapat diperbaiki secara tambal sulam dan harus diubah secara radikal melalui pendobrakan sendi-sendinya. Dengan mendasarkan diri pada hukum dialektiknya Hegel, ia beranggapan bahwa usaha mencapai masyarakat komunis (masyarakat yang tidak memiliki kelas), kaum proletar akan memainkan peranan penting. Mereka harus merebut kekuasaan dari tangan kapitalis, mengambil alih segala alat produksi.

Masyarakat komunis yang dicita-citakan Marx merupakan masyarakat yang tidak ada kelas sosialnya. Manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada milik pribadi dan di masyarakat tidak ada eksploitasi, penindasan dan paksaan. Ia berpandangan Negara tak lain hanyalah mesin yang dipakai satu kelas untuk menindas kelas lain. Untuk itu, Negara hanya merupakan suatu lembaga transisi yang dipakai dalam perjuangan untuk menindas lawan-lawan dengan kekerasan. Negara akhirnya akan lenyap pada saat komunisme tercapai karena tidak ada lagi yang ditindas. Gagasan ini didukung sepenuhnya oleh Lenin dan dituangkan dalam Undang-Undang Dasar Uni Soviet 1918.

Namun untuk mencapai tingkat komunisme itu, harus dilalui berbagai tahap. Dalam tahap awal komunisme, prinsip ekonominya adalah setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya, setiap orang menerima sesuai karyanya. Sedangkan dalam tahap komunisme penuh prinsip ekonominya telah berkembang menjadi setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, setiap orang menerima menurut kebutuhannya (distribusi menurut kebutuhannya).

Namun pengganti Lenin ragu-ragu, apakah kalau komunisme sudah tercapai lalu Negara Uni Soviet akan lenyap? Maka Stalin dan Kurschev lalu menangguhkan saat tercapainya komunisme itu yaitu dengan memberlakukan prinsip “pengepungan oleh Negara-negara kapitalis harus berakhir dan sosialisme menang diseluruh dunia” (Budihardjo, 1983:63)

Dalam paham komunisme, Negara hanyalah alat untuk mencapai tujuan yaitu masyarakat komunisme itu sendiri.konsekuensinya semua alat kenegaraan seperti polisi, kejaksaan digunakan untuk mencapai masyarakat komunisme itu. Konsekuensi selanjutnya adalah adanya campur tangan Negara yang sangat luas dan mendalam disemua bidang kehidupan. Dalam kehidupan ekonomi campur tangan itu muncul dalam bentuk sistem perencanaan yang intinya sebagai alat untuk melaksanakan prinsip “distribusi menurut kebutuhannya”. Dalam sistem ini pemerintah sepenuhnya menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan.

Kritik paling tajam terhadap ajaran komunis adalah dari Karl Eadmund Popper. Kata Popper, walaupun dianggap bahwa tesis pertama (meningkatnya kekayaan kapitalis dan meningkatnya kemiskinan para buruh) dan juga pendapat berikutnya (tesis kedua) bahwa revolusi yang menang sebagai hal yang benar, tetapi belum tentu pendapat ketiga (masyarakat tanpa kelas) akan terjadi. Dengan mengambil Uni Soviet sebagai contoh. Di Negara tersebut ada elit partai dan kelas menderita dari kepulauan Gulag, sehingga teoritis akan timbul perjuangan baru untuk merebut kekuasaan.

c.     Sistem ekonomi campuran

Sistem ini muncul dan berkembang dan sekarang diberlakukan baik oleh yang sebelumnya menganut sistem ekonomi pasar (Negara industry barat) maupun oleh Negara yang sbeelumnya menganut sistem ekonomi perencanaan yang ketat (Uni Soviet dan satelitnya). Pemberlakuan sistem ekonomi pasar yang ketat juga tidak mampu menghilangkan kelas-kelas dalam masyarakat. Bahkan dibawah Gorbachev, Uni Soviet telah melontarkan program pembaharuan. Berdasar pengalaman tersebut banyak Negara yang menganut sistem ekonomi campuran ini.

2.  Berdasarkan Mekanisme

Adapun berdasarkan yang mengatur mekanisme dapat dibedakan menjadi 4 bagian yaitu:

1)   Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional yang secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah:

Ø Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana

Ø  Hanya sedikit menggunakan modal

Ø  Belum mengenal pembagian kerja

Ø  Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)

Ø  Masih terikat tradisi

Ø Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran

Ø Alat produksi sederhana karena daerah yang terpencil sehingga kurang pembaharuan dalam hal teknologi.

Ø  Jumlah barang atau jasa rendah karena penduduk setempat pun sangat rendah tingkat dan daya beli.

Ø   Produktivitas rendah karena pasar sedikit.

Ø  Masih bercocok tanam karena sebagian besar daerah persawahan atau tanah sebagai sumber kehidupan dan kemakmuran.

Ø  Jenis produksi sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan masyarakatnya hanya pangan saja.

Ø  Bersifat kekeluargaan.

Ø  Masyarakatnya tidak mempunyai peradaban/taraf hidup yang tinggi dan belum mengenal teknologi.

Ø  Masyarakatnya tidak mengenal perdagangan.

Ø  Peran sebagai produsen dan konsumen dilakukan oleh rumah tangga yang sama.

Ø  Perubahan dalam proses produksi dan konsumsi hampir tidak pernah berubah.

Ø   Masyarakatnya sulit menerima perubahan.

Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut :

a. Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat

b. Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul

c. Tidak individualistis, yaitu sifat kekeluargaan. Dengan sifat kekeluargaannya, masyarakat hidup dalam kebersamaan.

d. Tidak terjadi persaingan karena semuanya dilakukan berdasarkan kebiasaan.

e.  Anggota masyarakat tidak terbebani target tertentu karena kegiatan yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional adalah :

a.   Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah

b.    Mutu barang hasil produksi masih rendah

c.  Hasil produksi terbatas sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan atau laba.

d.    Pola pikir masyarakat tidak berkembang karena diakibatkan oleh pengaruh tradisi.

e.    Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.

f.  Kegiatan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup saja, tidak untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan.

g.   Tidak bertujuna mencari keuntungan, sehingga tidak ada motivasi untuk menciptakan sebuah kemajuan.

h. Menganggap tabu terjadinya perubahan, sehingga sulit untuk berkembang.

2)   Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)

Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar dan setiap orang bebas berusaha, berdagang dan memiliki hak milik dalam melaku-kan kegiatan ekonomi dengan tujuan mendapatkan laba sebesar-besarnya serta memberi-kan motivasi tersendiri bagi tiap individu untuk terus maju. Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :

ü  Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal

ü  Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya

ü  Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba

ü  Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)

ü  Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar

ü  Persaingan dilakukan secara bebas

ü  Peranan modal sangat vital

ü  Semua alat dan sumber produksi berada di tangan perseorangan,

ü  Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.

ü  Peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat kurang

ü  Segala sesuatu di dalam kegiatan ekonomi ditentukan oleh kondisi pasar.

ü Kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi dilakukan sebesar-besarnya berda-sarkan mekanisme pasar, yaitu hubungan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply).

ü  Harga ditentukan oleh kekuatan dalam pasar.

ü  Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu.

ü Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.

ü Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekono-mi.

ü  Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh)

ü Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan

ü  Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar

ü  Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi

ü  Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi

Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu :

a. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi

b.  Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi

c.   Munculnya persaingan untuk maju

d.   Barang yang dihasilkan bermutu tinggi

e. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba

f.   Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat

Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :

a.  Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan karena persaingan bebas

b.   Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal

c.    Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat

d.  Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.

e.  Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.

f.  Menimbulkan penindasan terhadap manusia lain, yaitu masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.

g.    Pengusaha yang bermodal kecil akan semakin tersisih, dan lain”.

Contoh dunia yang menggunakan sistem ekonomi liberal: Blok Barat ( Inggris, Amerika Serikat, Kanada).

3)   Sistem ekonomi Komando (Terpusat)

Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi. Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah sebagai berikut:

ü  Semua alat dan sumber produksi merupakan milik Negara, jadi hak milik orang tidak diakui

ü  Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah pusat (central planning).

ü  Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah pusat.

ü  Tidak ada pihak swasta yang dapat melakukan kegiatan ekonomi secara bebas.

ü  Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah.

ü  Pemerintah mentolerir pengangguran tersamar (orang-orang yang hanya bekerja beberapa jam saja dalam sehari).

 

Kelebihan sistem ekonomi komando adalah sebagai berikut:

a. Pemerintah pusat bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya perekonomian.

b. Pemerintah pusat yang menentukan jenis-jenis industri atau produksi.

c. Pemerintah mudah melakukan pengendalian dan pengawasan harga.

d.  Distribusi barang-barang produksi diatur oleh pemerintah pusat.

e.    Perekonomian relatif stabil dan jarang terjadi krisis.

f.     Adanya pemerataan penerimaan pendapatan.

g. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya.

h.    Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.

Kelemahan sistem ekonomi komando adalah sebagai berikut:

a.    Inisiatif dan daya kreasi individu tidak berkembang karena segala kegiatan perekonomian ditentukan oleh pemerintah pusat.

b. Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki alat dan sumber daya ekonomi.

c.  Tidak ada hak milik perseorangan kecuali barang-barang yang sudah dibagikan.

d.   Kesulitan dalam menghitung kebutuhan masyarakat dan besarnya biaya kegiatan produksi secara terpusat.

e.    Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat

Contoh dunia yang menggunakan sistem ekonomi komando adala: Blok Timur( negara-negara Komunis) seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara Eropa Timur.

4)   Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut. Atau dengan kata lainnya adalah sistem ekonomi yang mengambil segi positif dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando. Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran, yaitu:

ü  Kesempatan kerja penuh ( full employment) dan jasa kolektif mendapat prioritas yang tinggi

ü  Harga tidak semata-mata ditentukan oleh mekanisme pasar, tetapi pemerintah juga ikut campur dalam menentukan kebijakan

ü Pemerintah menyelenggarakan jaminan sosial dan bertanggung jawab atas distribusi pendapatan yang lebih merata.

ü   Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasata

ü Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah

ü   Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah

ü   Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat

ü  Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.

Kebaikan sistem ekonomi campuran

a.       Kebebasan berusaha

b.      Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas

c.       Lebih mementingkan umum dari pada pribadi

Kelemahan sistem ekonomi campuran

a.    Beban pemerintah berat dari pada beban swasta

b.    Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan

Contoh dunia yang menggunakan sistem ekonomi campuran adalah: negara-negara berkembang (Indonesia, Afrika, Amerika Latin).

3.  Berdasarakan Kepemilikan asset

Berdasarkan yang mengatur kepemilikan asset, system ekonomi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

a.   Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem Ekonomi Kapitalis adalah system ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Dalam system ini pemerintah dapat ikut campur atau tidak sama sekali dalam system ekonomi ini. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis :

Ø   Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi

Ø   Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu

Ø  Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.

Ø   Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar

Ø Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.

Ø  Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.

Ø  Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba

Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis :

a)    Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.

b)   Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.

c)    Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.

Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis :

1)  Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.

2)  Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas  (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).

b.   Sistem Ekonomi Sosialis

Suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.

Ciri-ciri Sistem ekonomi sosialis :

Ø  Lebih mengutamakan kebersamaan

Ø  Peran pemerintah aktif

Ø  Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

Kelebihan sistem ekonomi Sosialis :

a)    Disediakannya kebutuhan pokok oleh pemerintah

b)   Kegiatan ekonomi didasarkan perencanaan negara

c)    Produksi dikelola oleh Negara

Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis :

a)    Sulit melakukan transaksi

b)   Membatasi kebebasan

c)    Mengabaikan pendidikan moral

c.    Sistem Ekonomi Campuran

Seiring berkembangnya perekonomiaan dewasa ini terdapat beberapa sistem lain yang ada di Indonesia, diantaranya:

1)   Sistem ekonomi syariah

Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah atau sistim ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan.

Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah. Ekonomi Syariah Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur’an, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur’an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

2)   Sistem ekonomi Pancasila

Secara normatif  landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran orang-seorang).

Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia. Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.

Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34. Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yuang berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak disebut lagi dan diperkirakan dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.

Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etika dan moral luhur, yang menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan, rakyat sebagai ummat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu sama lain, saling tolong-menolong dan bergotong-royong.

Sistem perekonomian di Indonesia memiliki acuan yang jelas, yaitu Undang-Undang Dasar 1945 terutama pasal 33. Demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi di Indonesia mempunyai ciri-ciri positif, yaitu:

ü  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan,

ü Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara,

ü  Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, sebagai pokok-pokok kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara.

Sistem ekonomi Indonesia sering juga disebut dengan sistem ekonomi Pancasila. Adapun ciri-ciri ekonomi pancasila, yaitu:

Ø Perekonomian tidak didominasi oleh modal dan buruh, melainkan berdasarkan atas asas kekeluargaan,

Ø Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya,

Ø  Peranan negara penting tetapi tidak dominan dan dicegah tumbuhnya sistem komando.

Ciri-ciri sistem ekonomi pancasila,yang sering disebut pula sebagai demokrasi ekonomi secara garis besar ada empat sebagai berikut:

a) peranan negara penting,tetapi tidak dominan maksudnya agar dapat dicegah timbulnya sistem ekonomi komando.peranan swasta penting tetapi tidak dominan.maksudnya agar dapat dicegah tumbuhnya sistem liberal.dalam sistem ekonomi pancasila,usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan secara seimbang.

b) sistem ekonomi tidak didominasi oleh modal dan tidak didominasi buruh. Sistem ekonomi didasarkan atas asas kekeluargaan menurut keakraban hubungan antarmanusia.

c)    masyarakat memegang peranan penting maksudnya produksi dikerjakan oleh semua dan dibawah pimpinan atau pengawasan anggota-anggota masyarakat.

d) negara menguasai bumi,air,dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

 sistem ekonomi berdasarkan atas sila-sila dalam pancasila.dalam sistem ekonomi inilah koperasi dikembangkan,sekaligus berfungsi mengarahkan perkembangan ekonomi Indonesia ke arah sistem ekonomi pancasila. Dalam demokrasi ekonomi yang berdasarkan pancasila,harus dihindarkan ciri-ciri negatif seperti berikut ini:

a)  sistem ekonomi liberal yang bebas artinya,sistem ekonomi yang menumbuhkan eksploitasi atau pemerasan terhadap manusia dan bangsa lain.dalam sejarahnya,sistem ekonomi liberal yang bebas di indonesia telah menimbulkan kelemahan posisi indonesia dalam ekonomi dunia.

b) sistem ekonomi komando artinya negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan,mendesak,dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi swasta.

c)  persaingan tidak sehat,serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok atau monopoli yang merugikan masyarakat.

Kesimpulan

Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Sistem diartikan sebagai suatu totalitas terpadu yang terdiri atas unsur yang berhubungan,saling terkait dan mempengaruhi untuk menuju tujuan yang sama. Dengan demikian sistem ekonomi dapat diartikan sebagai suatu organisasi ekonomi yang mantap dan teratur. Dalam sistem ekonomi dibahas persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan ekonomi masyarakat tersebut dalam mewujudkan tujuan nasional.

Adapun macam-macam sistem Ekonomi dapat dilihat berdasarkan :

1. Sejarah Perkembangannya diantaranya sistem ekonomi pasar, sistem ekonomi perencanaan, dan sistem ekonomi campuran.

2. Pengaturan Mekanismenya diantaranya Sistem ekonomi tradisional, pasar, komando dan campuran

3. Kepemilikan asset yaitu kapitalis, sosialis dan campuran (syari’ah dan pancasila)


No comments:

Post a Comment

Top Post

PROPOSAL USAHA

A.     PROPOSAL USAHA Proposal usaha merupakan media untuk menjelaskan profil usaha yang akan dikembangkan oleh seorang wirausaha. Propos...

Sering Dicari